sambungan dari Menuju Rumah di Kampung Halaman part 1
Menuju stasiun gubeng pada hari keberangkatan, dimulai dari tempat tinggal sementara di surabaya (baca:rumah kos) dengan menaiki angkot T2 dan tiba di stasiun gubeng sekitar 14.30 WIB. Seperti saya duga sebelumnya stasiun gubeng cukup ramai tetapi, belum mencapai puncaknya. Pukul 14.50 WIB kereta sancaka tiba di stasiun gubeng. Namun, ada yang berbeda dari sancaka kali ini dari sebelumnya. Jumlah gerbong bisnis dikurangi satu dan gerbong eksekutif bertambah satu. Masalah muncul kembali hadir saat saya memasuki gerbong. Saya menyadari bahwa gerbong yang ditumpangi sekarang merupakan gerbong cadangan yang jarang digunakan pada hari biasa. Tumpukan debu diatas bangku dan susunan bangku yang belum diatur cukup menguatkan alasan tersebut. Beruntung penumpang di sebelah saya memberikan tisue basah sehingga debu dapat dibersihkan.
Jam 15.00 WIB kereta api sancaka pergi meninggalkan stasiun gubeng menuju yogyakarta. Perjalanan berlangsung lancar mulanya. Di stasiun krian kereta mulai bermasalah, masinis memutuskan memberhentikan kereta karena lokomotif tidak mampu menarik seluruh gerbong. Meski para kru kereta berusaha memperbaiki lokomotif tersebut tetapi, tetap saja lokomotif tidak mampu menarik gerbong. Akhirnya masinis memutuskan untuk mencopot lokomotif dan mengganti lokomotif baru di stasiun gubeng. Lokomotif dilepas dan para penumpang menunggu di gerbong hingga lokomotif baru datang. Kami menunggu sangat lama hingga lokomotif baru datang. Sekitar 1jam setelah dilepasnya lokomotif, lokomotif baru datang. Sekitar pukul 17.15 WIB perjalanan dilanjutkan kembali dari stasiun krian dan tiba di madiun pukul 20.10 WIB atau terlambat lebih dari 2jam dari estimasi kedatangan dari jadwal semula.
Perbaikan sarana seperti jalan, rel memang perlu dilakukan namun, akan lebih baik jika perbaikan itu juga difokuskan pada transportasi massal. Apalagi Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang mempunyai tradisi massal seperti ini.
Jam 15.00 WIB kereta api sancaka pergi meninggalkan stasiun gubeng menuju yogyakarta. Perjalanan berlangsung lancar mulanya. Di stasiun krian kereta mulai bermasalah, masinis memutuskan memberhentikan kereta karena lokomotif tidak mampu menarik seluruh gerbong. Meski para kru kereta berusaha memperbaiki lokomotif tersebut tetapi, tetap saja lokomotif tidak mampu menarik gerbong. Akhirnya masinis memutuskan untuk mencopot lokomotif dan mengganti lokomotif baru di stasiun gubeng. Lokomotif dilepas dan para penumpang menunggu di gerbong hingga lokomotif baru datang. Kami menunggu sangat lama hingga lokomotif baru datang. Sekitar 1jam setelah dilepasnya lokomotif, lokomotif baru datang. Sekitar pukul 17.15 WIB perjalanan dilanjutkan kembali dari stasiun krian dan tiba di madiun pukul 20.10 WIB atau terlambat lebih dari 2jam dari estimasi kedatangan dari jadwal semula.
Perbaikan sarana seperti jalan, rel memang perlu dilakukan namun, akan lebih baik jika perbaikan itu juga difokuskan pada transportasi massal. Apalagi Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang mempunyai tradisi massal seperti ini.
Komentar
Posting Komentar