Langsung ke konten utama

Menuju Rumah di Kampung Halaman part 2

sambungan dari Menuju Rumah di Kampung Halaman part 1

Menuju stasiun gubeng pada hari keberangkatan, dimulai dari tempat tinggal sementara di surabaya (baca:rumah kos) dengan menaiki angkot T2 dan tiba di stasiun gubeng sekitar 14.30 WIB. Seperti saya duga sebelumnya stasiun gubeng cukup ramai tetapi, belum mencapai puncaknya. Pukul 14.50 WIB kereta sancaka tiba di stasiun gubeng. Namun, ada yang berbeda dari sancaka kali ini dari sebelumnya. Jumlah gerbong bisnis dikurangi satu dan gerbong eksekutif bertambah satu. Masalah muncul kembali hadir saat saya memasuki gerbong. Saya menyadari bahwa gerbong yang ditumpangi sekarang merupakan gerbong cadangan yang jarang digunakan pada hari biasa. Tumpukan debu diatas bangku dan susunan bangku yang belum diatur cukup menguatkan alasan tersebut. Beruntung penumpang di sebelah saya memberikan tisue basah sehingga debu dapat dibersihkan.

Jam 15.00 WIB kereta api sancaka pergi meninggalkan stasiun gubeng menuju yogyakarta. Perjalanan berlangsung lancar mulanya. Di stasiun krian kereta mulai bermasalah, masinis memutuskan memberhentikan kereta karena lokomotif tidak mampu menarik seluruh gerbong. Meski para kru kereta berusaha memperbaiki lokomotif tersebut tetapi, tetap saja lokomotif tidak mampu menarik gerbong. Akhirnya masinis memutuskan untuk mencopot lokomotif dan mengganti lokomotif baru di stasiun gubeng. Lokomotif dilepas dan para penumpang menunggu di gerbong hingga lokomotif baru datang. Kami menunggu sangat lama hingga lokomotif baru datang. Sekitar 1jam setelah dilepasnya lokomotif, lokomotif baru datang. Sekitar pukul 17.15 WIB perjalanan dilanjutkan kembali dari stasiun krian dan tiba di madiun pukul 20.10 WIB atau terlambat lebih dari 2jam dari estimasi kedatangan dari jadwal semula.

Perbaikan sarana seperti jalan, rel memang perlu dilakukan namun, akan lebih baik jika perbaikan itu juga difokuskan pada transportasi massal. Apalagi Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang mempunyai tradisi massal seperti ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Right Ones not The Best One

Apa yang membuat seorang pemimpin sukses di perusahaan/organisasi tempat ia berada? Karisma, Leadership, Visi? Tentu tapi, pemimpin yang baik juga mampu mengolah potensi setiap anggotanya. The Right Ones not The Best One, itu adalah kata-kata yang saya dengar pertama kali dalam film Miracle. Sebuah film yang mengisahkan perjuangan timnas hoki AS 1980 yang beranggotakan sekelompok mahasiswa dan memenangkan medali emas di olimpiade musim dingin. Namun saya tidak akan membicarakan film tersebut. Apa yang dibahas adalah bagaimana seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk menggali setiap potensi anggotanya. Pengalaman ini saya dapatkan ketika menjadi kepala suatu departemen dalam Unit Kegiatan Mahasiswa di Universitas. Satu momen yang begitu krusial ketika menjalankan bagian organisasi tersebut adalah momen pemilihan anggota/seleksi. Layaknya tahapan seleksi kerja, ada proses interview. Pada proses ini saya menggali tiap kepribadian tiap-tiap aplikan yang sesuai dengan ...

Pemenang dan Pecundang di Bisnis TI (bagian 2-selesai)

Sebelumnya saya membahas para pemenang bisnis TI, Amazon, Google, Samsung, Apple, dan Cisco. Mereka berhasil memenangkan persaingan saat ini karena inovasi tiada henti dari mereka. Pasti beberapa diatara pembaca sekalian bertanya. Kenapa tidak ada nama seperti Facebook, Microsoft, eBay. Berikut adalah jawabannya. Facebook jejaring sosial ini meskipun mempunyai pengguna mencapai 1 miliar dan bernilai miliaran dolar. Facebook sangat rentan jatuh. Penyebabnya? Facebook masih belum memiliki model bisnis yang berkelanjutan dan minim inovasi. Microsoft  entah karena telah Bill Gates, Microsoft berulang kali mengeluarkan keputusan yang tidak meyakinkan. Windows 8 boleh dibilang salah satu contohnya. Windows 8 yang mengusung dua versi tidak hanya membingungkan calon konsumen namun juga mempertanyakan eksistensi Microsoft di peran Sistem Operasi masa depan. Keputusan lainnya adalah menjawab layanan cloud dan ancaman produk office lain. Ebay dibandingkan Amazon, ebay mengalami masalah ...

Apple iOS (Mulai) Membosankan

Sistem Operasi Smartphone iOS milik Apple kini mulai dikritik para penggunanya. Sistem yang sudah bertahan hingga seri ke-6 dan selalu diklaim Apple sebagai OS tercanggih, sebaiknya mulai mempertimbangkan konsumen dan analis yang sudah bosan dengan sistem operasi tersebut. Umumnya konsumen dan analis mempunyai beberapa jawaban yang sama yang mengarah pada kejenuhan iOS. Kejenuhan yang dialami konsumen dan faktor mulai membosankannya sistem ini antara lain 1. Ditinggal Steve Jobs Bukan faktor utama namun, wafatnya steve jobs berpengaruh pada visi Apple pada pengembangan iOS. Tim Cooks penggantinya bukanlah orang tidak buruk namun, ia mempunyai visi yang berbeda dari Jobs. Semasa Jobs memimpin Apple, ia memposisikan iOS sebagai pionir smartphone. Jobs mampu membuat konsumen seakan "berlari-lari" mengejar iOS dan iPhone. Oleh karena itu pengguna iPhone sangat fanatik tidak peduli dengan kehadiran smartphone lainnya. Tim Cooks penggantinya, sepertinya tidak mewarisi ke...