Langsung ke konten utama

Kenaikan BBM Bersubsidi: Bagai pedang bermata dua

sumber: http://koranbogor.com

Indonesia kini pusing tujuh keliling untuk mengatasi harga BBM (Bahan Bakar Minyak), meskipun belum ada keputusan naik, wacana kenaikan bbm berhembus sangat kencang. Mengapa wacana ini bisa berhempus begitu kencang. Flashback rancangan APBN, Acuan pemerintah dalam anggaran bbm bersubsidi adalah harga minyak mentah dunia. APBN 2011 berasumsi harga minyak mentah dunia berkisar 80 U$/barel namun harga minyak mentah melejit ke >100 U$/barel. Sekadar catatan saat pemerintah menurunkan bbm bersubsidi Rp4500,00 saat harga minyak dunia 60 U$/barel. Sebenarnya ini kejadian yang berbeda, pemerintah menurunkan bbm karena harga minyak dunia turun. Kondisi kini berbalik harga minyak dunia menembus 100 U$ tentu saja angka itu akan memberatkan APBN 2011 sekarang. Sebelumnya jatah produksi pertamina untuk bbm bersubsidi 40 juta kilo liter/hari dan impor minyak sebanyak 227 ribu barel/hari. Masalahnya Indonesia tidak sekaya negeri-negeri arab untuk urusan kilang minyak. Kilang minyak yang kita punyai memproduksi minyak secara konstan dan permintaan tinggi. Di kawasan ASEAN bbm bersusidi kita termurah kedua. Bertambah pelik karena menjelang puasa dan lebaran harga bahan pokok juga akan mengalami kenaikan. Kebijakan apa yang diambil? Ternyata hanya penghematan. Penghematan tidak akan memberikan pengaruh signifikan. Faktor lainnya gap harga bbm bersubsidi dan non-bersubsidi terlalu jauh sehingga, banyak diantara kita menggunakan bbm bersubsidi karena jauh lebih murah. Sekarang ada anjuran bahwa dilakukan penghematan, itu tidak mungkin membawa pengaruh signifikan sebab bersifat sementara. 

Jadi sekarang pilihan cuma, dua naik atau tidak. Kalau tidak cepat-cepat realokasi APBN karena, nantinya subsidi bbm membengkak Rp125 triliyun. Beberapa orang khawatir pemerintah tidak mau menaikan bbm subsidi karena menurunkan popularitas. Ironi memang pada pemilu SBY melakukan kampanye berhasil menurunkan bbm, kini ia sendiri diserang balik oleh publikasinya sendiri.
Opsi terakhir bbm-subsidi naik. Opsi ini memang pahit tapi, kita juga realitis tidak mungkin harga bbm-subsidi bertahan terus di kisaran Rp4500,00 di saat harga minyak dunia naik dan persediaan minyak nasional juga  terbatas.
(Siapapun yang ingin memberikan solusi terhadap permasalahan diatas dipersilakan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Right Ones not The Best One

Apa yang membuat seorang pemimpin sukses di perusahaan/organisasi tempat ia berada? Karisma, Leadership, Visi? Tentu tapi, pemimpin yang baik juga mampu mengolah potensi setiap anggotanya. The Right Ones not The Best One, itu adalah kata-kata yang saya dengar pertama kali dalam film Miracle. Sebuah film yang mengisahkan perjuangan timnas hoki AS 1980 yang beranggotakan sekelompok mahasiswa dan memenangkan medali emas di olimpiade musim dingin. Namun saya tidak akan membicarakan film tersebut. Apa yang dibahas adalah bagaimana seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk menggali setiap potensi anggotanya. Pengalaman ini saya dapatkan ketika menjadi kepala suatu departemen dalam Unit Kegiatan Mahasiswa di Universitas. Satu momen yang begitu krusial ketika menjalankan bagian organisasi tersebut adalah momen pemilihan anggota/seleksi. Layaknya tahapan seleksi kerja, ada proses interview. Pada proses ini saya menggali tiap kepribadian tiap-tiap aplikan yang sesuai dengan ...

Pemenang dan Pecundang di Bisnis TI (bagian 2-selesai)

Sebelumnya saya membahas para pemenang bisnis TI, Amazon, Google, Samsung, Apple, dan Cisco. Mereka berhasil memenangkan persaingan saat ini karena inovasi tiada henti dari mereka. Pasti beberapa diatara pembaca sekalian bertanya. Kenapa tidak ada nama seperti Facebook, Microsoft, eBay. Berikut adalah jawabannya. Facebook jejaring sosial ini meskipun mempunyai pengguna mencapai 1 miliar dan bernilai miliaran dolar. Facebook sangat rentan jatuh. Penyebabnya? Facebook masih belum memiliki model bisnis yang berkelanjutan dan minim inovasi. Microsoft  entah karena telah Bill Gates, Microsoft berulang kali mengeluarkan keputusan yang tidak meyakinkan. Windows 8 boleh dibilang salah satu contohnya. Windows 8 yang mengusung dua versi tidak hanya membingungkan calon konsumen namun juga mempertanyakan eksistensi Microsoft di peran Sistem Operasi masa depan. Keputusan lainnya adalah menjawab layanan cloud dan ancaman produk office lain. Ebay dibandingkan Amazon, ebay mengalami masalah ...

Apple iOS (Mulai) Membosankan

Sistem Operasi Smartphone iOS milik Apple kini mulai dikritik para penggunanya. Sistem yang sudah bertahan hingga seri ke-6 dan selalu diklaim Apple sebagai OS tercanggih, sebaiknya mulai mempertimbangkan konsumen dan analis yang sudah bosan dengan sistem operasi tersebut. Umumnya konsumen dan analis mempunyai beberapa jawaban yang sama yang mengarah pada kejenuhan iOS. Kejenuhan yang dialami konsumen dan faktor mulai membosankannya sistem ini antara lain 1. Ditinggal Steve Jobs Bukan faktor utama namun, wafatnya steve jobs berpengaruh pada visi Apple pada pengembangan iOS. Tim Cooks penggantinya bukanlah orang tidak buruk namun, ia mempunyai visi yang berbeda dari Jobs. Semasa Jobs memimpin Apple, ia memposisikan iOS sebagai pionir smartphone. Jobs mampu membuat konsumen seakan "berlari-lari" mengejar iOS dan iPhone. Oleh karena itu pengguna iPhone sangat fanatik tidak peduli dengan kehadiran smartphone lainnya. Tim Cooks penggantinya, sepertinya tidak mewarisi ke...