![]() |
Kerugian yang dilaporkan ke polisi akibat permainan bisnis aplikasi penghasil uang ini jumlahnya sangat banyak, bisa diperkirakan total kerugian mencapai puluhan hingga ratusan miliar. Aplikasi yang dilaporkan seperti Alimama (palsu), JD Union, Likeshare, Share4pay, GoIns, Global Mall, dan puluhan aplikasinya tidak jelas yang menimbulkan kerugian finansial dan kini telah tutup bisnis.
Modus Penipuan
Hampir semua aplikasi penghasil uang mudah (tipu-tipu) melakukan modes operasi yang tidak jauh beda yaitu, money game baik itu dengan skema model ponzi atau skema piramida. Skema penipuan model ponzi dan piramida sebenarnya sudah berkali-kali diungkap oleh pakar ekonomi dan kriminal (kepolisian). Bisnis yang melakukan skema ponzi dan piramida, roh bisnisnya adalah menjaring member/anggota baru. Member/anggota baru kemudian diminta untuk melakukan top-up sejumlah nominal tertentu agar bisa memulai bisnis aplikasi mereka. Kemudian para member/anggota baru juga diminta mencari sejumlah anggota baru dan begitu seterusnya sehingga membentuk piramida keanggotaan.
![]() |
skema piramida, bentuk money game |
Karena pemutaran uang memakai skema ponzi dan piramida, model bisnis seperti ini akan runtuh ketika perekrutan anggota baru berjalan lambat atau mandek. Bila aliran uang dari member baru ini berhenti, aliran "laba" yang dijanjikan perusahaan otomatis berhenti. Dan ketika "laba" yang dijanjikan ini berhenti, tinggal menunggu waktu saja hingga para anggota aplikasi melaporkan kepolisian.
Menurut satgas waspada investasi OJK setidaknya ada 6 ciri bisnis berkedok money game
- Tidak ada produk real yang dijual. Bila ada barang yang dijual, harganya overprice. Barang tersebut hanya sekadar "tempelan kedok bisnis"
- Bonus aktif didapatkan dari perekrutan (member gets member)
- Bonus pasif berdasarkan persentase investasi yang ditanam
- Payout tidak hasil bonus tidak masuk akal (1% per hari, 30% per bulan)
- Boleh mempunyai lebih dari satu akun.
- Perusahaan tidak mempunyai izin yang sesuai.
Bagaimana menghindari penipuan aplikasi
![]() |
cari informasi legalitas di OJK |
Jangan pernah malas untuk mencari informasi legalitas ketika ditawari sebuah bisnis. Apalagi di saat kondisi ekonomi sedang terpuruk akibat pandemi, oknum-oknum banyak berkeliaran mencari mangsa yang bisa ditipu.
Bisnis yang ditawarkan logis, logis untuk dilakukan dan keuntungannya juga logis. Semua kasus penipuan dengan skema ponzi dan piramida selalu menawarkan bisnis yang terdengar (sangat-terlalu) manis untuk didengar. Baik segi kemudahan melakukan bisnis tersebut dan janji keuntungan yang bakal didapatkan dalam waktu cepat.
Yang harus diperhatikan ketika mendapatkan tawaran seperti diatas adalah janji keuntungan. Jika sebuah perusahaan menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat maka, patut dicuragai kalau penawaran tersebut modus penipuan.
![]() |
jangan mudah tergiur, janji keuntungan besar |
Seberapa besar keuntungan yang dikatakan logis? Sebenarnya cukup mudah untuk menilai apakah sebuah janji "keuntungan" dikatakan logis. Cara termudah tersebut adalah dengan menilik suku bunga BI-Bank Indonesia. Hingga postingan ini dirilis, suku bunga BI adalah 3,75%, artinya bunga laba/keuntungan tidak akan jauh-jauh dari suku bunga BI (2-5%) dalam waktu tenor 3-12 bulan. Jika sebuah penawaran bisnis datang menjanjikan keuntungan >5% dalam sebulan, kecurigaan wajib mulai muncul. Terutama bila perusahaan aplikasi menjanjikan laba 9-10% bahkan lebih, segera tolak tawaran tersebut. Bila perlu, selidiki business plan dan cashflow perusahaan. Logikanya jika business plan dan cashflow suatu perusahaan sehat maka keuntungan/laba yang dijanjikan (mungkin) bisa terpenuhi.
Tidak perlu menjadi ahli ekonomi dan matematika hebat untuk mengetahui sebuah bisnis aplikasi yang menawarkan keanggotaan adalah penipuan atau bukan. Jika aplikasi tidak mempunyai cukup legalitas dari otoritas pemerintah dan menjanjikan keuntungan yang (sangat) manis? Waspada karena mungkin kamu sedang dijebak. Oleh karena itu, agar terhindar dari aplikasi "bodong" hal tak kalah penting harus dilakukan adalah....
![]() |
"NO, not interesting" |
Bagi kamu yang masih tidak ingin melukai perasaan orang keluarga/teman yang menawarkan bisnis aplikasi, katakan saja bahwa kamu "tidak tertarik". Namun bagaimana kalau mereka masih bersikeras keras untuk membujukmu ikut bergabung?
Yang jelas kamu tidak boleh marah dan berprasangka buruk kepada keluarga/teman dekatmu yang menawarkan bisnis. Mengapa? karena bisa saja mereka yang menawarkan kepadamu bisa jadi adalah korban penipuan juga tetapi belum mereka sadari. Jadi apabila kamu mengetahui sebuah tawaran bisnis aplikasi hanyalah kedok penipuan, jangan ragu untuk menolak. Beri alasan dan bicarakan baik-baik, siapa tahu keluarga, saudara, teman yang awalnya terjebak bisa tersadarkan dan keluar dari jaring penipuan.
Bagaimana jika mereka tetap teguh setelah kamu menjelaskan potensi penipuan dari bisnis mereka jalani? Suka tidak suka hanya itulah yang bisa kamu lakukan memberi fakta dan kebenaran, sambil berharap mereka bisa tersadarkan.
Tetap Waspada dan Gunakan Akal Sehat
Kesulitan ekonomi dialami hampir semua orang disaat seperti ini. Beragam cara akan dilakukan agar dapur tetap menyala. Ketika ada bantuan untuk mengangkat kondisi ekonomi tentu perasaan bahagia, senang. Namun kita tetap harus berpikir secara sehat & logis sebelum menerima bantuan. Jangan sampai kita menyesal setelah tertipu dan merugi (sudah jatuh tertimpa tangga). Terakhir jika menemukan tanda-tanda perusahaan yang melakukan money game, segera lapor kepada pihak berwenang.
Beri komentar jika kamu pernah mengalami seperti topik diatas dan share tulisan ini kepada keluarga, saudara, kerabat, teman kantor, dll agar terhindar dari penipuan aplikasi "tipu-tipu"
Komentar
Posting Komentar