
Pada tahun 2017 Jamie Dimon, CEO PJMorgan salah satu perusahaan finansial terbesar di dunia berkedudukan di AS mengatakan “Bitcoin is stupid”. Pernyataan ini hanya salah satu dari ratusan pernyataan mengenai bitcoin dan cryptocurrencies alias mata uang kripto secara umum. Banyaknya pandangan baik yang pro atau kontra mengenai mata uang kripto membuat orang bertanya, apakah mata uang kripto sesuatu yang valid atau hanya sebuah gelembung besar yang siap meletus.
Mari bersama
pelajari lebih dalam mengenai mata uang kripto seperti, sejarah kemunculan,
perkembangan dan masa depan uang kripto serta, mengenai perbedaannya dengan
mata uang konvensional.
Lahirnya Bitcoin,
Lahirnya mata uang kripto

Bitcoin
adalah mata uang kripto pertama yang lahir di dunia. Bitcoin pertama kali diluncurkan
pada tahun 2009 oleh seorang beratas namakan Satoshi Nakamoto. Tidak ada yang
mengetahui secara pasti apakah Satoshi Nakamoto seorang warga jepang atau
tidak. Tapi yang jelas, kemunculan bitcoin adalah titik awal eksistensi mata
uang kripto pertama kali.
Pada tahun 2010 bitcoin digunakan transaksi pertama kali. Sebanyak 10000 bitcoin digunakan untuk membeli 2 pizza besar Papa John’s. Kemudian singkat cerita, nilai bitcoin dari tahun ke tahun nilainya semakin besar meskipun di beberapa fase waktu, niai bitcoin sempat jatuh.

Tunggu dulu? Jadi bitcoin diciptakan seseorang di internet? Ya, bitcoin dan mata uang kripto lain semua diciptakan seseorang atau kelompok tertentu. Seperti mata uang KSK Honda, penciptanya adalah seorang pesepak bola asal jepang, Keisuke Honda. Honda-san menerbitkan uang kripto agar para fans bisa saling berinteraksi dan tentunya bisa bertransaksi. KSK Honda adalah salah satu contoh mata uang kripto dari ribuan mata uang kripto yang berseliweran di internet.
![]() |
pesepakbola asal jepang, Keisuke Honda |
Lanjut ke
topik, bagaimana bitcoin dan uang kripto lain dianggap mempunyai nilai?
Disinilah keunikan mata uang kripto, sebuah mata uang kripto dianggap bernilai
oleh komunitas penggunanya. Bitcoin salah satu uang kripto yang paling bernilai
dianggap demikian karena banyaknya pengguna bitcoin. Sebaliknya bila uang
kripto akan kurang bernilai jika komunitas percaya demikian. Karena kepercayaan
yang bisa berubah-rubah, mata uang kripto violitas nilainya bisa sangat liar
dan tidak bisa diprediksi. Karakteristik violitas yang liar menyebabkan para
spekulan pasar sangat menyukai mata uang kripto.
Tetapi mata
uang kripto bukanlah mata uang konvensional. Mata uang kripto tidak mempunyai
bentuk fisik (hanya memiliki bentuk digital), tidak mempunyai aset, dan tidak
dikontrol bank sentral tetapi, dikontrol dan diawasi oleh komunitas penggunanya
dengan teknologi block-chain. Karena perbedaan inilah mata uang kripto di
beberapa negara, mata uang kripto dilarang dalam bentuk apapun atau sekadar
dibatasi tetapi tidak dipakai alat pembayaran. Di Indonesia bitcoin dan mata
uang kripto tidak diakui sebagai uang pembayaran namun, hanya dibatasi sebagai
instrumen investasi. Kamu bisa melihat daftar negara dan sikap mengenai uang
kripto disini
Mata Uang Konvensional
Mata uang
konvensional, uang yang biasanya didalam dompet, laci, rekening dll tentu
sangat berbeda dengan mata uang kripto. Selain mata uang konvensional ada
bentuk fisik (koin, kertas, plastik) dan dikontrol oleh bank sentral negara
atau pesemakmuran. Bank sentral negara seperti, Bank Indonesia (Indonesia), Federal Reserve (Amerika Serikat).
Sedangkan bank sentral pesemakmuran contohnya European Central Bank yang mengontrol mata uang euro.
Mari lihat
uang Rp 100.000 dibawah ini?

![]() |
BI, Bank Indonesia selaku bank sentral RI |
Mata uang
konvensional telah mengalami beberapa perubahan mengenai kesepakatan penggunaan
dan nilai. Dulu mata uang konvensional diukur dengan nilai emas jadi, sebuah
bank sentral negara harus memberikan jaminan berupa emas sebelum mengedarkan
uang ke pasaran. Tetapi seiring waktu, penjaminan emas dirasa memberatkan dan
digantikan dengan sistem uang fiat dimana, nilai mata uang suatu negara
dijaminkan dari perekonomian negara tersebut.
Dollar amerika sebagai mata uang terkuat didunia bukan tanpa sebab, ekonomi amerika serikat dianggap sebagai negara dengan ekonomi terkuat di dunia. Akhirnya dollar amerika menjadi patokan nilai tukar mata uang seluruh dunia. Sebaliknya apabila ekonomi suatu negara memburuk, nilai tukar mata uang negara tersebut juga turun. Bahkan dalam kasus ekstrem, mata uang suatu negara bisa hilang bila perekonomian negaranya hancur, seperti Zimbahwe di tahun 2009. Zimbahwe yang mengalami krisis ekonomi dan hyperinflasi berkepanjangan membuat mata uang negaranya yaitu, dollar zimbahwe tidak bernilai. Akhirnya bank sentral zimbahwe terpaksa menghapus dollar zimbahwe dan memperbolehkan warganya bertransaksi dengan mata uang asing.
![]() |
dollar zimbahwe bernominal besar namun tidak bernilai |
Transaksi uang
konvensional v kripto
Sudah pasti
akan sangat berbeda jika membanding mata uang konvensional dan kripto. Dari
kehadiran bentuk fisik, aset dan sistem kontro. Hal-hal yang membedakan tadi
akan sangat terasa ketika melakukan transaksi keuangan.
Bayangkan
kamu sedang berselancar di halaman amazon.com dan menemukan barang incaran yang
ingin sekali kamu beli. Sayangnya barang tersebut tertera dijual dengan mata
uang dollar amerika. Namun kamu beruntung, amazon masih memberikan keleluasaan
bagi kamu untuk membeli barang incaran dengan membayar uang rupiah sejumlah
yang tertera. Singkat cerita kamu mentransfer ke amazon dengan membayar uang
rupiah. Apa yang terjadi selanjutnya adalah suatu yang rumit tapi, biar saya
berikan versi pendeknya. Intinya transaksimu akan dicatat, diverifikasi, dan
disimpan oleh 2 bank sentral (BI dan the
Fed). Begitu pula sebaliknya jika kamu menjual barang di amazon.com dan
pembelimu menggunakan mata uang selain rupiah maka, 2 bank sentral akan
mencatat, memverifikasi dan menyimpan transaksimu. Apabila 2 bank sentral tidak
melakukan kegiatan tersebut, transaksimu tidak akan pernah berjalan.
Bagaimana
dengan mata uang kripto? Mata uang kripto tidak dikontrol bank sentral tapi
oleh komunitasnya sendiri. Transaksi uang kripto juga dicatat, diverifikasi dan
disimpan kedalam block-chain. Permasalahnya setiap mata uang kripto mempunyai
block-chain yang berbeda. Bisakah transaksi antara dua mata uang kripto yang
berbeda bisa dilakukan? Ambil contoh kamu yang mempunyai uang kripto KSK Honda
ingin membeli barang di toko yang menerima pembayaran dengan uang kripto.
Tetapi, uang kripto yang diterima adalah bitcoin. Bisakah kamu melakukan
transaksi pembelian dengan uang kripto yang berbeda? Saya tidak tahu apakah hal
itu bisa dilakukan tapi, tolong beritahu di kolom komentar jika transaksi 2
mata uang kripto memang bisa dilakukan.
Nah itu baru transaksi 2 mata uang kripto yang berbeda bagaimana jika uang kripto digunakan bersama uang konvensional. Mari kita ambil kembali bitcoin sebagai uang kripto kembali dan nilainya dianggap 16.000 US$ (dollar amerika) per kepingnya. Kamu bayangkan kembali, kamu memiliki sebuah 1 keping bitcoin dan berkeinginan membeli sebuah mobil di showroom gerai mobil. Kebetulan harga mobil idamanmu tepat bernilai 1 keping bitcoin (16.000 US$). Apakah gerai mobil tersebut bersedia dibayar dengan bitcoin?
![]() |
Jadi
bagaimana uang kripto bisa digunakan sebagai transaksi? Jawaban paling mungkin
adalah para pelaku yang melakukan transaksi juga anggota pengguna mata uang
kripto. Ya taruhlah saya pengguna bitcoin yang ingin menjual mobil dan
kebetulan si pembeli adalah juga pemain bitcoin. Barulah transaksi bitcoin lebih
mudah dijalankan.
Block-chain pengontrol
mata uang kripto
Beberapa kali
saya menuliskan block-chain tapi belum menjelaskan apapun soal block-chain
selain tempat mengontrol transaksi mata uang kripto dan bukan dikontrol bank
sentral negara.
Block-chain adalah suatu teknologi yang sebetulnya sudah lama hadir sejak 1991 tetapi, berkembang pesat setelah mata uang kripto muncul. Block-chain dijalankan oleh komunitas pengguna uang kripto itu sendiri dan tiap-tiap mata uang kripto memiliki block-chain yang berbeda pula (namun cara kerja mereka secara basic sama saja). Di block-chain semua transaksi uang kripto dicatat, diverifikasi dan disimpan lewat proses rumit dan njelimet. Nah anggota komunitas yang berhasil membantu rangkaian proses tersebut mendapatkan upah uang kripto atau biasa disebut mining. Untuk lebih jelasnya kamu bisa nonton video dibawah.
Jadi seperti
itulah proses block-chain dan bagaimana seseorang mendapatkan kepingan uang
kripto lewat proses yang dinamai mining.
Ada beberapa cara untuk seorang melakukan aktifitas mining yaitu, solo mining yang berarti beraktivitas
sendiri untuk melakukan rangkaian diatas. Kemudian pool mining dimana, aktivitas mining dilakukan dengan bergabung di
grup, dan terakhir cloud mining, kali
ini para miner menyewa peralatan mining untuk jangka waktu tertentu. Saya tidak
akan membahas panjang lebar soal mining karena
memang ilmu saya tidak sampai dan bila ditulis akan sangat panjang.
Namun teknologi block-chain tidak hanya digunakan pada mata uang kripto. Perusahaan finansial baik bank, asuransi, investasi, dll saat ini juga memanfaatkan teknologi block-chain untuk pencatatan hingga penyimpanan kegiatan transaksi meski, tidak ada kegiatan mining.
Masa depan mata uang
kripto
Mata uang
kripto apapun jenisnya adalah proyek tambang (block-chain) digital. Bitcoin
yang merupakan salah satu mata uang kripto berharga, bisa dianggap sebagai emas
digital. Layaknya emas di dunia nyata, kepingan bitcoin di block-chain tidak
akan bisa diperoleh suatu hari nanti.
Block-chain bitcoin sendiri diproyeksikan menghasilkan 21 juta keping bitcoin dan kini sudah ada 18,5 juta keping bitcoin yang berhasil dikumpulkan. Artinya tiap ‘kepingan’ bitcoin semakin lama semakin sulit didapatkan karena semakin langka.
![]() |
sama seperti tambang emas, block-chain akan berhenti mengeluarkan bitcoin baru |
Menjadi
pertanyaan besar adalah apa yang akan terjadi pada bitcoin (dan mata uang kripto
lain) jika semua keping telah dikumpulkan ketika, aktivitas mining terhenti. Ingat meskipun
block-chain tidak bisa lagi mengeluarkan kepingan uang kripto dari aktivitas mining, block-chain harus tetap aktif
untuk melakukan pencatatan, verifikasi dan penyimpanan transaksi. Karena
apabila block-chain tidak terurus, transaksi uang kripto akan terbengkalai dan bisa
berakibat runtuhnya nilai pada sebuah mata uang kripto.
Isu masa
depan uang kripto menjadi perdebatan bahkan sesama pengguna uang kripto itu
sendiri. Apakah sebuah mata uang kripto akan selamat setelah seluruh kepingan
habis atau meletus tidak bersisa? Tidak ada yang tahu secara pasti. Tapi satu
hal yang pasti, kamu bebas memilih apakah kamu tertarik untuk berinvestasi uang
kripto atau memilih untuk tidak berurusan. Keputusan ada di tanganmu.
Komentar
Posting Komentar