Langsung ke konten utama

Trending Topic #KembalikanMediaIslam

Baru-baru ini pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk memblokir sejumlah media islam yang dianggap provokatif, SARA, melecehkan Negara (Pancasila, Bendera Merah Putih, Presiden dll). Upaya pemblokiran ini karena kekhawatiran Pemerintah atas berkembangnya paham radikalisme dan ekstrimisme yang telah menjamur di Indonesia seperti ISIS. Menkominfo sendiri sudah merilis 19 situs media islam yang diblokir. Tidak lama setelah pengumuman tersebut para netizen Indonesia di berbagai jejaring melakukan protes dengan hashtag #KembalikanMediaIslam di Facebook dan Twitter bahkan menjadi di Twitter menjadi trending topic Twitter (secara Indonesia adalah pengguna Twitter terbanyak didunia)

Penolakan netizen bermacam alasannya dari mencaci pemerintah (Presiden, Kominfo), heran, marah. Beberapa dari mereka yang kreatif membuat meme, menuntut penjelasan dari Kominfo perihal pemblokiran situs-situs media Islam.

Mengutip tulisan di salah satu forum terbesar di Indonesia media Islam yang diblokir mempunyai ciri-ciri isi konten seperti, mengajarkan paham radikalisme dan ekstrimisme, mendukung gerakan teroris (atas nama agama) atau menjadi simpatisannya, menyulut kebencian dan permusuhan antar kelompok Islam bahkan antar kepercayaan/agama, menyinggung SARA dan sektarian, Selain itu memuat isi konten berupa kritikan pada pemerintah yang tidak solutif, melecehkan, dan mengolok simbol negara bahkan menyerukan makar. Faktor lain karena isi konten yang melukai kode etik jurnalisme seperti tidak ada verifikasi berita, tidak bersifat aktual, memihak salah satu pihak (dalam hal ini selalu menjelek-jelekan objek lawan beritanya). Menurut saya sebelum kita melakukan protes pada pemerintah mari kita lihat situs-situs tersebut benarkah memuat konten yang memenuhi kriteria di atas tadi?  Tapi benarkah semua konten itu berbau radikalisme? Memang konten mereka ada soal berita aktual tapi namanya situs media berita tidak diperbolehkan mengandung paham radikalisme meskipun itu hanya konten kecil. Karena itu saya sarankan untuk melihat semua konten walau itu akan memakan waktu cukup lama

Kebetulan salah satu konten yang ingin saya gali adalah soal kepercayaan/agama selain islam yang diserang dan SARA dalam situs-situs tersebut. Dalam kode etik dilarang keras bila kita melemparkan sebuah tulisan yang memojokan tentang SARA. Untuk mencari konten ini gampang-susah. Isi konten ini sudah pasti ditulis dengan imajinasi dan informasi ala kadarnya tanpa studi lebih lanjut. Akibatnya isi konten yang mengandung SARA bisa memancing rasa curiga, gerah, benci pada pemeluk kepercayaan lain. Oke ambil contoh situs voa-islam, pada menu bar tertulis "CounterFaith" yang ada submenu "Christology, Liberalism, InteligentLeaks". Semua konten tersebut menulis tentang keburukan-keburukan menurut pandangan mereka. Tentu para pembaca yang mempunyai mental dan iman "tempe" akan terpancing dan menelan tulisan mentah-mentah tanpa mencerna, tidak menggali ataupun memverifikasi berita dari sumber. Beberapa konten seperti mendukung jihad (mereka mengatakan jihad tapi bertindak terorisme), lalu penistaan simbol-simbol negara seperti Pancasila yang tidak sesuai ajaran (menurut mereka), Sistem Pemerintahan, Penghormatan Bendera Merah Putih sebagai tindakan syirik? Ada juga konten yang memojokan etnis tertentu padahal sama-sama WNI yang bertempat tinggal di Indonesia.

Sebenarnya Pemerintah melalui Menkominfo telah membuka layanan pengaduan baht002@kominfo.go.id jika netizen merasa situs-situs yang akan diblokir itu memang tidak terbukti memiliki satupun konten yang telah disebutkan sebelumnya. Jadi tindakan netizen dengan berteriak-teriak, share meme/foto, dan membuat trending topic #KembalikanMediaIslam adalah sia-sia jika tidak melaporkan pengaduan secara resmi. Selain itu pemblokiran situs, masih ada hitungan waktu mundur. Telah saya beritahu sebaiknya Anda membuka satu per satu konten dalam situs meski saya jamin memakan waktu karena beberapa situs tidak serta meletakan di halaman depan. Saya sendiri ketika blogging membuka situs-situs tersebut. Akhirnya saya menyadari sebenarnya tulisan blogging milik saya ini bisa dianggap sebuah omong kosong oleh mereka yang termakan konten-konten situs radikal tersebut, Have a Nice Day

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Right Ones not The Best One

Apa yang membuat seorang pemimpin sukses di perusahaan/organisasi tempat ia berada? Karisma, Leadership, Visi? Tentu tapi, pemimpin yang baik juga mampu mengolah potensi setiap anggotanya. The Right Ones not The Best One, itu adalah kata-kata yang saya dengar pertama kali dalam film Miracle. Sebuah film yang mengisahkan perjuangan timnas hoki AS 1980 yang beranggotakan sekelompok mahasiswa dan memenangkan medali emas di olimpiade musim dingin. Namun saya tidak akan membicarakan film tersebut. Apa yang dibahas adalah bagaimana seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk menggali setiap potensi anggotanya. Pengalaman ini saya dapatkan ketika menjadi kepala suatu departemen dalam Unit Kegiatan Mahasiswa di Universitas. Satu momen yang begitu krusial ketika menjalankan bagian organisasi tersebut adalah momen pemilihan anggota/seleksi. Layaknya tahapan seleksi kerja, ada proses interview. Pada proses ini saya menggali tiap kepribadian tiap-tiap aplikan yang sesuai dengan ...

Pemenang dan Pecundang di Bisnis TI (bagian 2-selesai)

Sebelumnya saya membahas para pemenang bisnis TI, Amazon, Google, Samsung, Apple, dan Cisco. Mereka berhasil memenangkan persaingan saat ini karena inovasi tiada henti dari mereka. Pasti beberapa diatara pembaca sekalian bertanya. Kenapa tidak ada nama seperti Facebook, Microsoft, eBay. Berikut adalah jawabannya. Facebook jejaring sosial ini meskipun mempunyai pengguna mencapai 1 miliar dan bernilai miliaran dolar. Facebook sangat rentan jatuh. Penyebabnya? Facebook masih belum memiliki model bisnis yang berkelanjutan dan minim inovasi. Microsoft  entah karena telah Bill Gates, Microsoft berulang kali mengeluarkan keputusan yang tidak meyakinkan. Windows 8 boleh dibilang salah satu contohnya. Windows 8 yang mengusung dua versi tidak hanya membingungkan calon konsumen namun juga mempertanyakan eksistensi Microsoft di peran Sistem Operasi masa depan. Keputusan lainnya adalah menjawab layanan cloud dan ancaman produk office lain. Ebay dibandingkan Amazon, ebay mengalami masalah ...

Apple iOS (Mulai) Membosankan

Sistem Operasi Smartphone iOS milik Apple kini mulai dikritik para penggunanya. Sistem yang sudah bertahan hingga seri ke-6 dan selalu diklaim Apple sebagai OS tercanggih, sebaiknya mulai mempertimbangkan konsumen dan analis yang sudah bosan dengan sistem operasi tersebut. Umumnya konsumen dan analis mempunyai beberapa jawaban yang sama yang mengarah pada kejenuhan iOS. Kejenuhan yang dialami konsumen dan faktor mulai membosankannya sistem ini antara lain 1. Ditinggal Steve Jobs Bukan faktor utama namun, wafatnya steve jobs berpengaruh pada visi Apple pada pengembangan iOS. Tim Cooks penggantinya bukanlah orang tidak buruk namun, ia mempunyai visi yang berbeda dari Jobs. Semasa Jobs memimpin Apple, ia memposisikan iOS sebagai pionir smartphone. Jobs mampu membuat konsumen seakan "berlari-lari" mengejar iOS dan iPhone. Oleh karena itu pengguna iPhone sangat fanatik tidak peduli dengan kehadiran smartphone lainnya. Tim Cooks penggantinya, sepertinya tidak mewarisi ke...