Langsung ke konten utama

Menuju Rumah di Kampung Halaman part 3-selesai

Tidak banyak hal saya lakukan selama dirumah. Hanya sekadar mengisi hari-hari dengan keluarga. Memang dikota saya, Caruban bukanlah sebuah kota besar. Ibukota Kabupaten Madiun ini posisinya sangat strategis, kota ini dilalui pengemudi baik dari arah surakarta dan surabaya. Selain itu menjadi perbatasan antara kota Madiun dan Ngawi.

Banyak hal saya rindukan dirumah caruban. Salah satunya adalah air disimpan didalam genthong terbuat dari tanah liat. Sehingga air yang dikonsumsi berasa dingin ditenggorokan meski cuaca diluar panas. Sajian khas nasi pecel madiun juga merupakan menu yang harus dicoba terutama penyajian nasi diatas daun pisang menambah aroma dari nasi pecel madiun sendiri. Sebuah kunjungan dari sahabat karib adalah momen yang tidak bisa dilupakan maklum karena selama masa perkuliahan kami dipisahkan ratusan kilometer.

Saya kembali kekota surabaya pada tanggal 4 september atau H+4 dimana besok merupakan adalah hari pertama masuk kerja dinas. Jika sebelumnya kepulangan saya ke kampung halaman naik menggunakan kereta api namun, kali ini saya memutuskan via kendaraan mobil. Bukan mobil pribadi tetapi, milik keluarga saya. Beruntung bagi saya karena beberapa jam sebelum keberangkatan jalanan arteri di caruban tidak menunjukan kepadatan pemudik yang berminat untuk kembali kearah kota Surabaya. Hingga mendekati jadwal keberangkatan arus kendaraan menuju surabaya. Pukul 20.30 saya berangkat dari kediaman saya di caruban kembali ke Surabaya. Selama perjalanan tidak ada gangguan akibat penumpukan kendaraan. Hanya beberapa tempat dimana ada sedikit keramaian tetapi, setelah melewati daerah tersebut hal tersebut tidak berlanjut. Akhirnya sampai tujuan pukul 00.00 WIB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Keluarga Mahasiswa Katolik St Algonz Universitas Airlangga (bagian 1)

Keluarga Mahasiswa Katolik atau KMK St Algonz bisa dibilang merupakan rumah kedua bagi pribadiku. Banyak kenangan yang sulit dilupakan, baik itu suka dan duka. Namun sesuatu yang terpenting dari semuanya, mereka selalu ada untukmu, itulah makna sebenarnya keluarga. Bagaimana aku berkenalan dengan KMK? Layaknya mahasiswa baru yang diperkenalkan universitas, aku tidak mengira bahwa perkenalan dengan KMK dimulai ketika selesai registrasi. Awalnya aku tidak begitu tertarik tentang pembicaraan KMK. Apa dipikirkan saat itu, UA (Universitas Airlangga) pasti mempunyai wadah untuk kebutuhan mahasiswa katolik dan ingin segera kembali ke rumah. Sebelum kembali pulang, kakak KMK saat itu memberikan sebuah selembar tulisan yang tidak kubaca selama perjalanan pulang dan baru dibaca ketika sampai dirumah. Apa yang tertulis diselembar kertas tersebut cukup mengejutkan karena, menceritakan perjuangan mahasiswa gerakan reformasi, Bimo Petrus . Bacaan tersebut sungguh menggugah hati sebab, ia ada...

Undang-Undang Karet yang Bernama Penistaan Agama

Tulisan ini bukanlah hanya berisi opini pribadi namun, adalah kajian dari tulisan dan esai jurnalistik yang bisa dipertanggung jawabkan kebenaran sumbernya Maraknya berita-berita soal isu agama yang dibawa ke ruang politik dan publik yang sering terjadi belakangan ini, membuat Indonesia gempar. Puncaknya adalah kasus penodaan agama yang dituduhkan pada Basuki Thayaja Purnama alias Ahok tertanggal 27 September 2016 pada saat berpidato di pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Swiss Guard (bagian 2)

Sebelumnya di bagian 1. Saya menceritakan latar terbentuknya Garda Swiss Sri Paus. Kini mari bicarakan keadaan Garda Swiss terkini. Setelah Garda Swiss ditetapkan menjadi pasukan penjaga pribadi Sri Paus Julius II. Garda Swiss Kepausan ditarik dari medan perang dan fokus menjaga keselamatan Sri Paus. Uniknya Paus Julis II juga hanya meminta 200 pasukan. Namun, pada saat reformasi gereja oleh Martin Luther, posisi swiss guard semakin dikukuhkan sebagai penjaga kesucian gereja. Kini Garda Swiss hanya beroperasi di sekitar area lapangan St. Petrus, St. Basillika dan Sistine Chapel bukan, seluruh wilayah Vatikan. Satu-satunya perang yang dialami Garda Swiss adalah peristiwa pengempungan Roma oleh Kekaisaran Romawi Suci tanggal 6 Mei 1527. Meskipun Garda Swiss kalah telak karena kalah jumlah pasukan, mereka masih bisa menyelamatkan nyawa Paus Clement VII dan sejak peristiwa itu Garda Swiss mulai merekrut pasukan baru dan diambil sumpahnya pada tanggal 6 Mei. Untuk menjadi salah ...