Zaman sekarang ini yang serba canggih, kabar berita sangat mudah untuk disebarkan. Bahkan berita luar negeri di Paman Sam bisa ketahui oleh penduduk dunia dengan mudah melalui kecanggihan media komunikasi saat ini. Namun bukan sekadar menjadi pemberitaan, media komunikasi juga salah satu hiburan. Bentuk hiburan ini bisa macam-macam ada Televisi, Internet (Youtube, Streaming) dan Radio. Bentuk hiburan terakhir ini yang saya curhatkan pada tulisan kali ini.
Siaran radio adalah salah satu hiburan yang eksistensinya sangat lama. Sejak penemuannya fungsi radio telah mengalami banyak perubahan. Mulanya ia sebagai alat komunikasi pada transportasi laut, lalu saat pecah perang dunia I dan II radio berkembang menjadi siaran berita dan propaganda. Terlebih lagi pada tahun 1945 pada momen proklamasi Indonesia, radio berperan penting untuk menyebarkan kabar sukacita ini keseluruh penjuru Indonesia. Tidak hanya sampai di momen proklamasi, perjuangan mempertahankan kemerdekaan, radio juga digunakan untuk mengorbankan semangat pertempuran. Salah satu siaran terkenal adalah pidato Bung Tomo menjelang perang Surabaya 11 November 1946.
Saya termasuk penikmat siaran radio karena di rumah kos saya jarang bahkan tidak menonton acara televisi. Bagi saya, radio memberikan banyak variasi hiburan khususnya bagi mahasiwa. Ada siaran musik, berita, lawakan, dan lain-lain, semua itu bisa didapatkan di siaran radio. Ada alasan lain mengapa siaran radio lebih memilih siaran radio. Saat ini hiburan televisi Indonesia yang bermutu sangat sulit ditemukan kalaupun ada itu pun bisa dihitung. Sedangkan siaran radio, menemukan siaran bermutu tidaklah sulit. Kedua, siaran radio lebih menghibur. Alasan yang mungkin absurb tetapi syarat penyiar radio adalah kecakapan sehingga tidak pernah kehabisan bahasan topik ditengah siaran. Apalagi karena ini siaran radio kita tidak bisa melihat wajah penyiar apakah ia ganteng atau cantik. Intinya selalu ada topik ketika mendengar siaran radio dan itu membantu saya secara pribadi untuk fokus terutama saat mengerjakan tugas kuliah. Alasan ketiga ialah, di radio zaman ini, interaksi antara pendengar dan penyiar sangat dekat dan terjadi secara live (walaupun lewat suara). Tidak peduli jenis siarannya, radio selalu mendekatkan interaksi antara pendengar dan penyiar sehingga pendengar bisa terlibat langsung khususnya info breaking seperti traffic info yang penting untuk kota-kota macet di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya. Keempat atau terakhir, saya termasuk senang mendengar cerita atau kisah orang-orang, Beberapa stasiun radio ada program khusus pemuda-pemudi yang ingin mencurahkan isi hatinya. Beberapa cerita dari mereka ada yang lucu, mengharukan, dan konyol tapi, lumayan jika saat harus kerja lembur atau sedang sulit tidur.
Memang radio adalah sebuah hiburan yang sederhana, hanya dengan suara tanpa visual tentu radio menuntut imajinasi pendengar. Bayangkan bila siaran radio adalah siaran pertandingan olaharaga contoh"Bambang pamungkas shooting, oh sayang sekali pendengar bola menerpa mistar gawang lawan" atau "Dia mengitari ring, melepaskan pukulan jabs, dia mulai goyah... bla bla" namun bagi saya disitu keseruan siaran radio. Radio akan terus berkembang terlebih persaingan dunia entertainment dan news dunia. Radio selalu ada pendengar sampai kapan pun. Jika pembaca adalah salah satu pendengar setia radio jangan sungkan untuk mensharingkan alasan pendengar radio di comment dibawah. Jaya terus di udara!!
My Favorite Broadcaster
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus