Keluarga Mahasiswa Katolik atau KMK St Algonz bisa dibilang merupakan rumah kedua bagi pribadiku. Banyak kenangan yang sulit dilupakan, baik itu suka dan duka. Namun sesuatu yang terpenting dari semuanya, mereka selalu ada untukmu, itulah makna sebenarnya keluarga.
Bagaimana aku berkenalan dengan KMK?
Layaknya mahasiswa baru yang diperkenalkan universitas, aku tidak mengira bahwa perkenalan dengan KMK dimulai ketika selesai registrasi. Awalnya aku tidak begitu tertarik tentang pembicaraan KMK. Apa dipikirkan saat itu, UA (Universitas Airlangga) pasti mempunyai wadah untuk kebutuhan mahasiswa katolik dan ingin segera kembali ke rumah. Sebelum kembali pulang, kakak KMK saat itu memberikan sebuah selembar tulisan yang tidak kubaca selama perjalanan pulang dan baru dibaca ketika sampai dirumah. Apa yang tertulis diselembar kertas tersebut cukup mengejutkan karena, menceritakan perjuangan mahasiswa gerakan reformasi, Bimo Petrus. Bacaan tersebut sungguh menggugah hati sebab, ia adalah mahasiswa UA, salah satu anggota keluarga besar KMK UA, dan keturunan cina seperti aku.
Layaknya mahasiswa baru yang diperkenalkan universitas, aku tidak mengira bahwa perkenalan dengan KMK dimulai ketika selesai registrasi. Awalnya aku tidak begitu tertarik tentang pembicaraan KMK. Apa dipikirkan saat itu, UA (Universitas Airlangga) pasti mempunyai wadah untuk kebutuhan mahasiswa katolik dan ingin segera kembali ke rumah. Sebelum kembali pulang, kakak KMK saat itu memberikan sebuah selembar tulisan yang tidak kubaca selama perjalanan pulang dan baru dibaca ketika sampai dirumah. Apa yang tertulis diselembar kertas tersebut cukup mengejutkan karena, menceritakan perjuangan mahasiswa gerakan reformasi, Bimo Petrus. Bacaan tersebut sungguh menggugah hati sebab, ia adalah mahasiswa UA, salah satu anggota keluarga besar KMK UA, dan keturunan cina seperti aku.
Menjadi Bagian dari KMK.
Selama semester awal aku tidak pernah berhubungan dengan KMK, baik itu acara proker mereka atau non-formal seperti cangkruk. Acara proker KMK selama menjalani masa orientasi adalah Welcome Party 2010 yang aku tidak ikuti. Baru setelah melewati masa orientasi dan semester pertama, dapat ikut diacara KMK. Acara pertama resmi yang aku ikuti adalah rapat kerja kepengurusan 2011 di Komisi Kepemudaan Malang, dengan ketua umum Dominikus, fisip 2008. Suasana yang dihadapi saat pertama kali berangkat adalah ketegangan diantara kami karena belum terlalu saling mengenal. Dengan mencater truk TNI, duduk berhadapan dengan Herliunus Mafranenda atau Nenda. Kami tidak saling menyapa maupun bercakap selama perjalanan ke Malang.
Ketika kami sampai di Komisi Kepemudaan Malang, tidak mengira bahwa banyak teman mahasiswa katolik yang hadir di acara raker tersebut. Mungkin momen itu yang tidak bisa terlupakan hingga saat ini. Di kepengurusan KMK 2011 tergabung di Departemen Pendidikan dengan Ketua Departemen, mas Ronny, FIB 2008. Suasasana raker berjalan hangat karena kami datang massa cukup banyak dan membuat tempat tidur terasa tidak cukup. Di raker tahun ini sempat dibahas Konstitusi KMK Algonz yang memakan waktu cukup lama dan berhenti di pasal 9 ayat 4. Namun aku sendiri mengganggap pembentukan konstitusi ini latihan untuk berpikir logis dan melatih kemampuan argumentasi. Satu hal yang masih menjadi pertanyaan hingga kini apakah KMK Algonz selama berdiri berdiri secara sah sebagai UKMKK dengan dasar hukum SK Rektor tahun 1992 apakah tidak mempunyai konsep AD/ART yang tersimpan.
Selama 3 hari, Jumat-Minggu raker, kami mulai mengenal karakter masing-masing anggota keluarga dari yang mempunyai fobia anjing, kritis berpikir atau narsis didepan kamera. Saat kembali ke Surabaya suasana beku sebelum keberangkatan mencair dengan sendirinya dan kali ini Nenda kembali duduk berseberangan namun, dengan suasana lebih hangat. Program kerja yang mendesak waktunya setelah raker adalah mempersiapkan Tablo Jalan Salib.
Awal Kepengurusan.
Tablo Jalan Salib sendiri merupakan perayaan Jumat Agung dan Paskah sekaligus mengenang Bimo Petrus. Karena ini merupakan Jalan Salib maka, kami mencari salib yang cukup besar untuk dapat dibawa dengan cara dipikul. Hal ini tidak mudah sehingga diputuskan untuk merakit salib sendiri dari kayu. Dibelilah 2 batang kayu dengan panjang 2 meter. Namun, ketika akan mengangkat kayu terasa berat sehingga timbul pertanyaan jenis kayu apakah yang dipakai. Ternyata kayu yang dibelikan adalah kayu jenis Meranti. Aku, Nenda, Yonar (FKM,2009), Indra/Iphe (FEB,2008), Andreas (FH,2008), Domi (Fisip,2008), dan Ronny mulai merakit salib tersebut. Perakitan salib berlangsung hingga berhari-hari bahkan perakitan bisa berlangsung hingga tengah malam. Persiapan begitu mepet hanya 1 minggu namun, akhirnya salib tersebut dapat diselesaikan. Jadi salib kayu besar yang terpasang di dinding sekretariat KMK, merupakan hasil karya kami.
"Dro, salib ndukno!!"
"Aku dewean ning SC karo agung, mreneo ngewangi ngedukno salib"
"Gak iso aku, jogo pos." Sungguh lucu sekaligus menyebalkan momen tersebut.
Acara Tablo jalan salib dimulai dari Auditorium dan diakhiri dengan pemberhentian ke-12 di depan rektorat. Tablo Jalan Salib berjalan lancar dan keesokan harinya acara ini dimuat di Jawa Pos sebagai bentuk protes terhadap rektorat.
Masa Sulit KMK.
Setelah acara tablo jalan salib, KMK mendapat undangan dari SKK Fkg untuk melakukan drama kisah sengsara Yesus pada acara paskah SK3 FKG. Namun setelah undangan acara tersebut, KMK mulai ditinggalkan pengurus dan anggota perlahan-lahan. Hingga acara KMK menjadi vakum dan hanya diisi dengan kegiatan display UKM, Pesta Nama, Welcome Party 2011 dan rosario dibulan oktober namun, sedikit yang datang. Masa-masa itu sangat sulit terutama bagi angkatan 2010 karena kami mahasiswa baru yang tidak mengerti apa penyebabnya dan kami tidak memiliki ikatan kuat. Hal sulit aku rasakan ketika menjalani kehidupan dikeluarga kecil di Fakultas. Beberapa teman seiman bahkan menjaga jaraknya. Sungguh muramnya bagi kami pengurus yang bertahan pada saat itu. Aku hanya berkata dalam hati "Yesus pun dulu pernah tidak diterima di rumah sendiri, di Nazaret. Mungkin inilah jalan dan salib yang harus aku bawa." Dari angkatan 2010 yang bertahan hanya Aku, Nenda, Edwin (FH), Lussy (Farmasi), dan Eva (FKM). Namun ditengah masa kesulitan tersebut ada momen-momen yang tidak dapat dilupakan. Salah satu momen yang tidak bisa kulupakan adalah makan bersama ditengah kekurangan. Terkadang kami makan dari bungkusan nasi penyetan karmen dengan lauk tempe,tahu dan telur dadar. Kemudian seluruh bungkusan itu diletakan bersama dan kamipun makan bersama. Meski hanya tersedia 4 bungkus untuk 6 orang, itu adalah makanan yang terenak didalam hatiku.
Setitik cahaya dan bahaya didepan.
Hal membuat aku bersemangat di tahun 2011 adalah kegiatan tahunan Display UKM yang diselenggarakan untuk memperkenalkan UKM khususnya KMK ke mahasiswa baru katolik seperti masih menjadi maba. Apalagi Display UKM adalah salah satu acara untuk mengundang maba katolik 2011 ke acara Welcome Party 2011. Aku tidak tahu persis bagaimana KMK mengatur stand display karena, hanya diberitahu untuk segera datang pagi-pagi untuk menyambut maba 2011. Display selama 2 hari tersebut hanya kuikuti selama hari pertama karena, bertubrukan dengan jadwal ospek jurusan.
Welcome Party 2011 merupakan acara penting yang sayangnya tidak banyak membantu di masa-masa awal kepanitiaan. Mengapa tidak masuk sejak awal? entahlah karena saat itu masa-masa liburan semester. Yang cukup mengejutkan saat itu adalah banyak panitia bukan berasal dari pengurus dan pengurus yang mundur ditengah jalan. Banyak pertayaan yang melintas dipikiran waktu itu. Seperti, Bagaimana mereka mengenalkan KMK jika mereka sendiri tidak dekat dengan KMK. Setidaknya ada belasan panitia yang tidak ku kenali ketika bergabung pertama kali terutama, teman-teman dari FK sebagai tuan rumah tempat acara. Hal yang sesali adalah jadwal WP terpaksa terus menerus diundur hingga bulan November karena berhalangan dengan jadwal ospek fakultas. WP 2011 akhirnya dilaksanakan setelah mahasiswa menjalani UTS, dan jumlah maba yang datang "cukupan" . Bagiku berapapun maba yang datang harus disyukuri karena KMK sendiri belum melewati masa sulitnya. Namun, sayang karena feedback yang masih sedikit angkatan 2011 jarang berkumpul meski ikatan persaudaraan mereka lebih kuat dibanding 2010.
Acara setelah WP 2011 tidak banyak kegiatan bahkan KMK terkesan tenggelam. Aku mengamati KMK sesungguhnya pada saat itu seperti dinahkodai 3 orang, yang sayangnya ketiga orang tersebut sulit disatukan. Domi, Ronny, dan Andreas sepertinya memang ditakdirkan tidak bisa satu visi. Aku mengetahui bahwa ketiga senior ini memang mencintai KMK namun, bahasa cinta mereka sungguh berbeda. Tidak mungkin disatukan dan sulit menerima bahasa cinta tiap orang. Terutama beban terberat adalah milik Mas Domi karena ia merupakan ketua umum. Persaingan mereka baik disadari atau tidak, juga merambat pada sendi-sendi kehidupan KMK sebagai keluarga dan organisasi. Beberapa senior 2008 seperti Mbak Felli (FKM) dan Mas Indra/Iphe (FEB) memilih menjaga jarak dengan mereka bertiga agar tidak terjebak konflik. Konflik ini semakin membesar dan seperti bom waktu, konflik mereka juga mengancam eksistensi KMK.
Pada bulan Desember, dimulai wacana siapakah menjadi ketua penerus KMK 2012 karena masa jabatan Mas Domi sebentar lagi akan berakhir. Angkatan 2009 menjadi ketua periode 2012 namun, hingga tengah Desember nama-nama Yonar (FKM), Nicoli (FKM) dan Sandro (FKG) yang diperkirakan sebagai kandidat kuat calon ketua belum juga bersuara tentang kesanggupannya. Sementara angkatan 2009 lainnya seperti mulai tidak ingin menjadi bagian pengurus KMK 2012. Mendekati bulan Januari nama-nama kepengurusan 2012 belum ditentukan dan waktu yang dimiliki KMK semakin sedikit karena Rektorat meminta nama-nama pengurus 2012. Mas Domi sampai-sampai melobi agar KMK diberi waktu ekstra untuk mencari mengumpulkan berkas tersebut sekaligus mencari calon ketua. Belum sempat membicarakan pemilu untuk 2012 ketiga kandidat yang akan diajukan Yonar, Nicoli, dan Sandro justru mengundurkan diri dan menyatakan ketidaksanggupan mereka. Mereka bertiga memiliki alasan yang sama yaitu kuliah yang tidak bisa ditinggal terutama FKM, dengan pemadatan jadwal kuliah. Sampai kapapun aku menganggap sikap ketiga senior 2009 tidak boleh ditiru oleh angkatan selanjutnya. Memang tanpa disadari waktu akan berjalan cepat dan tiba saatnya tiap angkatan untuk memimpin KMK dan organisasi kampus lainnya. Dengan semakin singkatnya waktu, di akhir bulan Desember Domi, Ronny dan Andreas duduk satu meja dan memutuskan melakukan musnyawarah besar luar biasa.
Menuju Periode 2012.
Aku masih ingat tanggal itu, 30 Desember 2011. Ketika kami dikumpulkan di acara Musnyawarah Besar Luar Biasa. Tema musnyawarah tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata karena kelangsungan KMK kedepan. Domi dan Ronny menjadi pimpinan sidang, tidak banyak basa-basi mereka langsung to the point bahwa KMK 2012 belum memiliki ketua dan sesuai regulasi UKM yang tidak mengirim kepengurusan 2012 akan dibekukan selama 1 tahun. Ada beberapa opsi untuk mempertahankan KMK salah satunya adalah Mas Domi mengajukan kembali sebagai ketua namun, usulan itu ditentang habis-habisan karena mematikan kaderisasi. Aku tidak bisa berkata apapun sepanjang acara berlangsung. Hanya memikirkan mengapa 2009 meninggalkan kewajiban mereka yang memang sudah datang pada waktunya. Berutung ada alumni yang datang Mas Toni, Mas Sanjaya. Mereka pun mengutarakan keprihatinan kondisi KMK. Mereka juga bercerita soal bagaimana kondisi KMK ditiap masa. Di masa reformasi, masa dimulainya SKK ditahun 2003 dan sudut pandang KMK saat ini. Musnyawarah besar tersebut juga sebenarnya membawa kebingungan bagi teman angkatan 2011 yang masih baru dan belum mengerti permasalahan yang sebenarnya terjadi. Sayangnya musnyawarah besar itu juga tidak menghasilkan poin-poin yang berarti. Seperti siapakah penerus tongkat kepengurusan 2012 yang paling krusial.
Ketika bulan Januari 2012, aku menduga dengan tidak adanya 2009 sebagai ketua maka, angkatan 2010 yang menjadi penerusnya. Namun, tetap berharap agar 2009 kembali sadar akan waktu mereka yang telah datang. Ketika sedang menikmati liburan semester dan belum pulang ke rumah. Mas Domi dan Edwin datang bertamu. Tujuan mereka sungguh mengejutkan, datang membawakan berita angkatan 2010 terpaksa mengisi kekosongan 2009 dari ketua KMK namun Yonar akan bertindak sebagai sektaris jenderal, tidak hanya itu 2010 juga maju maju sebagai kepala departemen. Lebih mengejutkan lagi karena ditunjuk sebagai kepala departemen Humas Kominfo. Ketika aku bertanya mengapa memimpin departemen Humas Kominfo.
"Kamu lak aktif di media sosial seh gung, jadi itu pertimbangannya." jawab Mas Domi. Sebuah alasan logis namun juga, tak bisa dibenarkan. Pikiranku bertanya "Apakah aku sanggup membawa KMK lewat Departemen Humas?" Ya aku tahu humas pasti berhubungan bagaimana komunikasi KMK dengan keluarganya dan bukan hanya sekadar soal komunikasi tapi, seperti poster. Itu sama sekali bukan keahlianku bahkan belum pernah kulakukan sebelumnya. Tidak sampai 5 menit walaupun, masih dibayangi pikiran tersebut kuterima tugas tersebut.
Beberapa hari selanjutnya Kepengurusan KMK 2012 telah terbentuk dengan struktur, Nenda sebagai Ketua Umum, Yonar sebagai Sekretaris Jenderal, Bernadetha Desi, Bendahara. Sedangkan departemen, Edwin, Sosial; Eva, PSDM; Fanny(2009), Jurnalistik; Sandro, Kerohanian; Grace(2009), Pendidikan; dan aku sendiri, Humas. Beberapa teman fakultas hadir disana. Tentu saja, setelah periode Mas Domi kondisi KMK belum sepenuhnya pulih. Ada teman yang masih sentimen dengan KMK. Setelah itu aku diajak Nenda dan Mas Domi makan di angkringan. Suasana sangat nyaman hingga memudahkan bagi kami untuk bertukar pendapat. Kemudian atas masalah keuangan yang terus menghambat kegiatan KMK, kami bertiga setuju agar dibentuk satu divisi lagi yaitu, Danus (Dana dan Usaha) sebagai solusi atas krisi keuangan tiap kegiatan. Kemudian Lussy, diangkat sebagai kepala divisi Danus. Rasa senang karena bisa berkontribusi pada KMK lewat pemikiran.
Selama semester awal aku tidak pernah berhubungan dengan KMK, baik itu acara proker mereka atau non-formal seperti cangkruk. Acara proker KMK selama menjalani masa orientasi adalah Welcome Party 2010 yang aku tidak ikuti. Baru setelah melewati masa orientasi dan semester pertama, dapat ikut diacara KMK. Acara pertama resmi yang aku ikuti adalah rapat kerja kepengurusan 2011 di Komisi Kepemudaan Malang, dengan ketua umum Dominikus, fisip 2008. Suasana yang dihadapi saat pertama kali berangkat adalah ketegangan diantara kami karena belum terlalu saling mengenal. Dengan mencater truk TNI, duduk berhadapan dengan Herliunus Mafranenda atau Nenda. Kami tidak saling menyapa maupun bercakap selama perjalanan ke Malang.
bersama Nenda, WP 2011
Selama 3 hari, Jumat-Minggu raker, kami mulai mengenal karakter masing-masing anggota keluarga dari yang mempunyai fobia anjing, kritis berpikir atau narsis didepan kamera. Saat kembali ke Surabaya suasana beku sebelum keberangkatan mencair dengan sendirinya dan kali ini Nenda kembali duduk berseberangan namun, dengan suasana lebih hangat. Program kerja yang mendesak waktunya setelah raker adalah mempersiapkan Tablo Jalan Salib.
Awal Kepengurusan.
Tablo Jalan Salib sendiri merupakan perayaan Jumat Agung dan Paskah sekaligus mengenang Bimo Petrus. Karena ini merupakan Jalan Salib maka, kami mencari salib yang cukup besar untuk dapat dibawa dengan cara dipikul. Hal ini tidak mudah sehingga diputuskan untuk merakit salib sendiri dari kayu. Dibelilah 2 batang kayu dengan panjang 2 meter. Namun, ketika akan mengangkat kayu terasa berat sehingga timbul pertanyaan jenis kayu apakah yang dipakai. Ternyata kayu yang dibelikan adalah kayu jenis Meranti. Aku, Nenda, Yonar (FKM,2009), Indra/Iphe (FEB,2008), Andreas (FH,2008), Domi (Fisip,2008), dan Ronny mulai merakit salib tersebut. Perakitan salib berlangsung hingga berhari-hari bahkan perakitan bisa berlangsung hingga tengah malam. Persiapan begitu mepet hanya 1 minggu namun, akhirnya salib tersebut dapat diselesaikan. Jadi salib kayu besar yang terpasang di dinding sekretariat KMK, merupakan hasil karya kami.
Perakitan Salib
Di hari acara ada sedikit keributan tentang siapa yang harus menurunkan salib dari sekret KMK di lantai 3 menuju Auditorium (sekarang, UACC). Ketika itu salib diletakan di sekret KMK dan hanya ada saya dan Sandro (FKG,2009) dihubungi Nicoli (FKM,2009)."Dro, salib ndukno!!"
"Aku dewean ning SC karo agung, mreneo ngewangi ngedukno salib"
"Gak iso aku, jogo pos." Sungguh lucu sekaligus menyebalkan momen tersebut.
Acara Tablo jalan salib dimulai dari Auditorium dan diakhiri dengan pemberhentian ke-12 di depan rektorat. Tablo Jalan Salib berjalan lancar dan keesokan harinya acara ini dimuat di Jawa Pos sebagai bentuk protes terhadap rektorat.
Masa Sulit KMK.
Setelah acara tablo jalan salib, KMK mendapat undangan dari SKK Fkg untuk melakukan drama kisah sengsara Yesus pada acara paskah SK3 FKG. Namun setelah undangan acara tersebut, KMK mulai ditinggalkan pengurus dan anggota perlahan-lahan. Hingga acara KMK menjadi vakum dan hanya diisi dengan kegiatan display UKM, Pesta Nama, Welcome Party 2011 dan rosario dibulan oktober namun, sedikit yang datang. Masa-masa itu sangat sulit terutama bagi angkatan 2010 karena kami mahasiswa baru yang tidak mengerti apa penyebabnya dan kami tidak memiliki ikatan kuat. Hal sulit aku rasakan ketika menjalani kehidupan dikeluarga kecil di Fakultas. Beberapa teman seiman bahkan menjaga jaraknya. Sungguh muramnya bagi kami pengurus yang bertahan pada saat itu. Aku hanya berkata dalam hati "Yesus pun dulu pernah tidak diterima di rumah sendiri, di Nazaret. Mungkin inilah jalan dan salib yang harus aku bawa." Dari angkatan 2010 yang bertahan hanya Aku, Nenda, Edwin (FH), Lussy (Farmasi), dan Eva (FKM). Namun ditengah masa kesulitan tersebut ada momen-momen yang tidak dapat dilupakan. Salah satu momen yang tidak bisa kulupakan adalah makan bersama ditengah kekurangan. Terkadang kami makan dari bungkusan nasi penyetan karmen dengan lauk tempe,tahu dan telur dadar. Kemudian seluruh bungkusan itu diletakan bersama dan kamipun makan bersama. Meski hanya tersedia 4 bungkus untuk 6 orang, itu adalah makanan yang terenak didalam hatiku.
Setitik cahaya dan bahaya didepan.
Hal membuat aku bersemangat di tahun 2011 adalah kegiatan tahunan Display UKM yang diselenggarakan untuk memperkenalkan UKM khususnya KMK ke mahasiswa baru katolik seperti masih menjadi maba. Apalagi Display UKM adalah salah satu acara untuk mengundang maba katolik 2011 ke acara Welcome Party 2011. Aku tidak tahu persis bagaimana KMK mengatur stand display karena, hanya diberitahu untuk segera datang pagi-pagi untuk menyambut maba 2011. Display selama 2 hari tersebut hanya kuikuti selama hari pertama karena, bertubrukan dengan jadwal ospek jurusan.
Welcome Party 2011 merupakan acara penting yang sayangnya tidak banyak membantu di masa-masa awal kepanitiaan. Mengapa tidak masuk sejak awal? entahlah karena saat itu masa-masa liburan semester. Yang cukup mengejutkan saat itu adalah banyak panitia bukan berasal dari pengurus dan pengurus yang mundur ditengah jalan. Banyak pertayaan yang melintas dipikiran waktu itu. Seperti, Bagaimana mereka mengenalkan KMK jika mereka sendiri tidak dekat dengan KMK. Setidaknya ada belasan panitia yang tidak ku kenali ketika bergabung pertama kali terutama, teman-teman dari FK sebagai tuan rumah tempat acara. Hal yang sesali adalah jadwal WP terpaksa terus menerus diundur hingga bulan November karena berhalangan dengan jadwal ospek fakultas. WP 2011 akhirnya dilaksanakan setelah mahasiswa menjalani UTS, dan jumlah maba yang datang "cukupan" . Bagiku berapapun maba yang datang harus disyukuri karena KMK sendiri belum melewati masa sulitnya. Namun, sayang karena feedback yang masih sedikit angkatan 2011 jarang berkumpul meski ikatan persaudaraan mereka lebih kuat dibanding 2010.
Acara setelah WP 2011 tidak banyak kegiatan bahkan KMK terkesan tenggelam. Aku mengamati KMK sesungguhnya pada saat itu seperti dinahkodai 3 orang, yang sayangnya ketiga orang tersebut sulit disatukan. Domi, Ronny, dan Andreas sepertinya memang ditakdirkan tidak bisa satu visi. Aku mengetahui bahwa ketiga senior ini memang mencintai KMK namun, bahasa cinta mereka sungguh berbeda. Tidak mungkin disatukan dan sulit menerima bahasa cinta tiap orang. Terutama beban terberat adalah milik Mas Domi karena ia merupakan ketua umum. Persaingan mereka baik disadari atau tidak, juga merambat pada sendi-sendi kehidupan KMK sebagai keluarga dan organisasi. Beberapa senior 2008 seperti Mbak Felli (FKM) dan Mas Indra/Iphe (FEB) memilih menjaga jarak dengan mereka bertiga agar tidak terjebak konflik. Konflik ini semakin membesar dan seperti bom waktu, konflik mereka juga mengancam eksistensi KMK.
Pada bulan Desember, dimulai wacana siapakah menjadi ketua penerus KMK 2012 karena masa jabatan Mas Domi sebentar lagi akan berakhir. Angkatan 2009 menjadi ketua periode 2012 namun, hingga tengah Desember nama-nama Yonar (FKM), Nicoli (FKM) dan Sandro (FKG) yang diperkirakan sebagai kandidat kuat calon ketua belum juga bersuara tentang kesanggupannya. Sementara angkatan 2009 lainnya seperti mulai tidak ingin menjadi bagian pengurus KMK 2012. Mendekati bulan Januari nama-nama kepengurusan 2012 belum ditentukan dan waktu yang dimiliki KMK semakin sedikit karena Rektorat meminta nama-nama pengurus 2012. Mas Domi sampai-sampai melobi agar KMK diberi waktu ekstra untuk mencari mengumpulkan berkas tersebut sekaligus mencari calon ketua. Belum sempat membicarakan pemilu untuk 2012 ketiga kandidat yang akan diajukan Yonar, Nicoli, dan Sandro justru mengundurkan diri dan menyatakan ketidaksanggupan mereka. Mereka bertiga memiliki alasan yang sama yaitu kuliah yang tidak bisa ditinggal terutama FKM, dengan pemadatan jadwal kuliah. Sampai kapapun aku menganggap sikap ketiga senior 2009 tidak boleh ditiru oleh angkatan selanjutnya. Memang tanpa disadari waktu akan berjalan cepat dan tiba saatnya tiap angkatan untuk memimpin KMK dan organisasi kampus lainnya. Dengan semakin singkatnya waktu, di akhir bulan Desember Domi, Ronny dan Andreas duduk satu meja dan memutuskan melakukan musnyawarah besar luar biasa.
Menuju Periode 2012.
Aku masih ingat tanggal itu, 30 Desember 2011. Ketika kami dikumpulkan di acara Musnyawarah Besar Luar Biasa. Tema musnyawarah tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata karena kelangsungan KMK kedepan. Domi dan Ronny menjadi pimpinan sidang, tidak banyak basa-basi mereka langsung to the point bahwa KMK 2012 belum memiliki ketua dan sesuai regulasi UKM yang tidak mengirim kepengurusan 2012 akan dibekukan selama 1 tahun. Ada beberapa opsi untuk mempertahankan KMK salah satunya adalah Mas Domi mengajukan kembali sebagai ketua namun, usulan itu ditentang habis-habisan karena mematikan kaderisasi. Aku tidak bisa berkata apapun sepanjang acara berlangsung. Hanya memikirkan mengapa 2009 meninggalkan kewajiban mereka yang memang sudah datang pada waktunya. Berutung ada alumni yang datang Mas Toni, Mas Sanjaya. Mereka pun mengutarakan keprihatinan kondisi KMK. Mereka juga bercerita soal bagaimana kondisi KMK ditiap masa. Di masa reformasi, masa dimulainya SKK ditahun 2003 dan sudut pandang KMK saat ini. Musnyawarah besar tersebut juga sebenarnya membawa kebingungan bagi teman angkatan 2011 yang masih baru dan belum mengerti permasalahan yang sebenarnya terjadi. Sayangnya musnyawarah besar itu juga tidak menghasilkan poin-poin yang berarti. Seperti siapakah penerus tongkat kepengurusan 2012 yang paling krusial.
Ketika bulan Januari 2012, aku menduga dengan tidak adanya 2009 sebagai ketua maka, angkatan 2010 yang menjadi penerusnya. Namun, tetap berharap agar 2009 kembali sadar akan waktu mereka yang telah datang. Ketika sedang menikmati liburan semester dan belum pulang ke rumah. Mas Domi dan Edwin datang bertamu. Tujuan mereka sungguh mengejutkan, datang membawakan berita angkatan 2010 terpaksa mengisi kekosongan 2009 dari ketua KMK namun Yonar akan bertindak sebagai sektaris jenderal, tidak hanya itu 2010 juga maju maju sebagai kepala departemen. Lebih mengejutkan lagi karena ditunjuk sebagai kepala departemen Humas Kominfo. Ketika aku bertanya mengapa memimpin departemen Humas Kominfo.
"Kamu lak aktif di media sosial seh gung, jadi itu pertimbangannya." jawab Mas Domi. Sebuah alasan logis namun juga, tak bisa dibenarkan. Pikiranku bertanya "Apakah aku sanggup membawa KMK lewat Departemen Humas?" Ya aku tahu humas pasti berhubungan bagaimana komunikasi KMK dengan keluarganya dan bukan hanya sekadar soal komunikasi tapi, seperti poster. Itu sama sekali bukan keahlianku bahkan belum pernah kulakukan sebelumnya. Tidak sampai 5 menit walaupun, masih dibayangi pikiran tersebut kuterima tugas tersebut.
Beberapa hari selanjutnya Kepengurusan KMK 2012 telah terbentuk dengan struktur, Nenda sebagai Ketua Umum, Yonar sebagai Sekretaris Jenderal, Bernadetha Desi, Bendahara. Sedangkan departemen, Edwin, Sosial; Eva, PSDM; Fanny(2009), Jurnalistik; Sandro, Kerohanian; Grace(2009), Pendidikan; dan aku sendiri, Humas. Beberapa teman fakultas hadir disana. Tentu saja, setelah periode Mas Domi kondisi KMK belum sepenuhnya pulih. Ada teman yang masih sentimen dengan KMK. Setelah itu aku diajak Nenda dan Mas Domi makan di angkringan. Suasana sangat nyaman hingga memudahkan bagi kami untuk bertukar pendapat. Kemudian atas masalah keuangan yang terus menghambat kegiatan KMK, kami bertiga setuju agar dibentuk satu divisi lagi yaitu, Danus (Dana dan Usaha) sebagai solusi atas krisi keuangan tiap kegiatan. Kemudian Lussy, diangkat sebagai kepala divisi Danus. Rasa senang karena bisa berkontribusi pada KMK lewat pemikiran.
Luar biasa, salam kenal
BalasHapusLuar biasa, salam kenal
BalasHapusAD ART Kita Kitab Suci dan Konslisi Vatikan 2
BalasHapusLogo KMK Itu Di Buat Waktu Jaman Ketua KMK Pertama Sejak Kebangkitan KMK Algonz Pertama Kalinya di Kampus Unair, Oleh Mas Andreas Dengah, Di Buatkan Oleh Kawannya Yang Beragama Islam, Mas Ali, Anak FISIP Unair. Di jaman Mas Andreas Dengah Hubungannya Sangat Dekat dengan Kawan Kawan Mahasiswa Lain Yang Beragama Islam dan Dekat dengan UKM Kerohanian Kristen, sering Mas Dengah dengan Mahasiswa Katolik lainnya ikut Kebangktian Bersama Di UKM Kerohanian Kristen Baik di GSG, di Fakultas, Maupun di Lahor Roi, Karang Menjangan.
BalasHapusMas Guntur Bisowarno S.Si., Apt
BalasHapusItu Keturunan China, Jawa, Madura, Bali Sepertimu ada Chinanya, Ketua UK4 dan Ketua KMK sesudah Mas Andreas Dengah
Mas Guntur Bisowarno S.Si., Apt
BalasHapusItu Keturunan China, Jawa, Madura, Bali Sepertimu ada Chinanya, Ketua UK4 dan Ketua KMK sesudah Mas Andreas Dengah
Syalom buat kita semua,, maaf saya mw tanya ne, apakah setiap lambang di logo tersebut mengandung makna, dan maknanya apa?
BalasHapus